PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN KEBIJAKAN MONETER

1. PERIODE STABILISASI DAN REHABILITASI EKONOMI

- Pada awal orde baru, untuk mengatasi kondisi perekonomian yang sangat memprihatinkan. Angka inflasi diperkirakan 650% .

- Kebijakan yang diambil :
a. Mengubah kebijakan anggaran defisit menjadi anggaran berimbang
b. Menjalankan kebijakan kredit yang sangat ketat dan kualitatif, dengan cara:
•  Menetapkan tingkat bunga kredit bagi bank-bank pemerintah
•  Penyaluran kredit yang sangat efektif.
•  Menerbitkan tatacara pemberian kredit perbankan

- Memobilisasi dana masyarakat,dengan menerbitkan impres No.28 Tahun 1968 y.i:
a. Menawarkan tingkat bunga deposito  yang tinggi
b. Bebas pengusutan asal usul uang yang didepositokan
c. Jaminan pembayaran kembali oleh Bank Indonesia
d. Bebas pajak
e. Pengetatan rahasia bank terhadap pemilik deposan

-Mengeluarkan UU No.13 tahun 1968 tentang Bank Indonesia

2. PERIODE PEREKONOMIAN DITUNJANG SEKTOR MINYAK

- Kebijakan pemerintah dalam upaya memobilisasi dana masyarakat sebagai sumber
     pembiayaan pembangunan disertai dengan Kredit Likuiditas Bank Indonesia
     (KLBI)

- Penyediaan KLBI sebagai akibat besarnya penerimaan Negara dari penerimaan ekspor minyak pada dekade 1970an.

- Kebijakan yang ditempuh:
a. Menetapkan pagu kredit (credit ceiling) & aktiva lainnya
b. Menaikan bunga kredit
c. Menaikan bunga deposito dan tabungan
d. Menaikkan ketentuan cadangan likuiditas wajib

3. PERIODE DEREGULASI PERBANKAN

- Memasuki dekade 1980an ekonomi Indonesia mengalami resesi se  bagai dampak
     resesi dunia

- PDB turun drastis dari 7,7% menjadi 2,2% dan neraca pembayaran memburuk

- Kebijakan yang ditempuh:
a. Penyesuaian nilai tukar Rp terhadap USD, pada bulan maret 1983 dari Rp 700 per USD menjadi Rp 970/USD.
b. Penjadwalan ualang proyek-proyek yang menggunakan devisa dalam jumlah besar
c. Melakukan derugulasi sektor moneter dan perbankan dengan berbagai jenis paket kebijakan.

- Paket Derigulasi

- Paket derulasi 1 Juni 1983
a. Bank menentukan sendiri suku bunga deposito dan suku bunga pinjaman
b. Pengendalian moneter tanpa menentukan pagu kredit
c. Pengendalian moneter tidak langsung
d. Dihapuskanya campurtangan BI  terhdap penyaluran kredit
e. Yang pertama memperkenalkan SBI (1984) dan SBPU (1985)

- Paket Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 88)
a. Mendorong perluasan jaringan keuangan dan perbankan ke seluruh wilayah Indoensia serta deversifikasi sarana dana.
b. Kemudahaan pendirian bank-bank swasta baru, pembukaan kantor cabang baru, pendirian lembaga keuangan bukan bank diluar Jakarta, Pendirian BPR, pemberian ijin penerbitan sertifikat deposito bagi lembaga keuangan bukan bank  , perluasan tabungan.
c. Penurunan Likuiditas wajib minimum dari 25% menjadi 2%
d. Penyempurnaan Open Market Operation

- Paket Kebijaksanaan 25 Maret 1989
Memuat peleburan usaha (merger) dan penggabungan usaha bank umum swasta nasional, bank pembangunan, BPR, penyempurnaan ketentuan pendirian dan usaha BPD, pemilikan modal campuran, penggunaan tenaga kerja profesional WNA.

- Paket Kebijaksanaan 19 Januari 1990
a. Peningkatan efisiensi dalam alokasi dana masyarakat ke arah kegiatan dan peningkatan pengerahan dana masyarakat.
b. Mengurangi ketergantungan kepada KLBI, paket ini meliputi kredit kepada Koperasi, kredit pengadaan pangan dan gula,kredit investasi,kredit umum, KUK
c. Kewajiban bagi bank untuk menyalurkan 25% dananya ke bidang pengembangan usaha kecil dan perorangan.

- Paket Kebijaksanaan 20 Februari 1991
a. Kelanjutan pakto 27 1988
b. Berkaitan dengan ketentuan pengaturan perbankan dengan prinsip prudential
c. Pengawasan dan pembinaan kredit dilakukan dalam rangka mewujudkan sistem perbankan yang sehat dan efisien, maka diperlukan disentralisasi dalam pelaksanaannya,
d. Pemisahan antara pemilikan bank dan manajemen bank secara profesional.

- Paket Kebijaksanaan 29 Mei 1993
a. Memperlancar kredit perbankan bagi dunia usaha.
b. Mendorong perluasan kredit dengan tetap berpedoman pada azas-azas perkreditan yang sehat, mendorong perbankan untuk menangani masalah kredit macet, mengendalikan pertumbuhan jumlah uang beredar dan kredit perbankan dalam batas-batas aman bagi stabilisasi ekonomi
c. Pencanangan akan konsep kehati-hatian dalam pengelolaan bank yang lebih menekankan pada kualitas  dalam pemberian kredit melalui penilaian kembali terhadap aktiva produktif bank-bank.

1.       4. PERIODE PASCA DEREGULASI
 - Era  Krisis Moneter
 a. Diawali krisis nilai tukar pada pertengahan 1997
 b. PDB tahun 1998 turun hingga – 13,68%, pada tahun 1997 PDB sebesar 4,65%
 c. Laju inflasi melonjak menjadi 77,63%, dibandingkan tahun 1997 11,05%
d. Beberapa faktor yang menyebabkan kondisi perbankan nasional rentan terhadap gejolak ekonomial:
•  Adanya jaminan terselubung dari BI atas kelangsungan hidup suatu bank
    untuk mencegah kegagalan sistematik, dalam industri perbankan telah   
    menimbulkan moral hazard pemilik dan pengelola bank
•  Sistem pengawasan BI yang kurang efektif
•  Besarnya pemberian kredit dan jaminan secara langsung atau tidak langsung  pada individu atau kelompok menyebabkan kredit macet dan pelanggaran BMPK
• Lemahnya kemampuan manajerial bank telah mengakibatkan penurunan kualitas aktiva produktifnya dan peningkatan resiko yang dihadapi bank.
•  Kurang transparanya informasi mengenai kondisi perbankan
•  1 Nopember 1997 memulai langkah program penyehatan perbankan dengan melikuidasi 16 bank yang insolvent
•  Memberikan BLBI
•  Rekapitalisasi di sektor perbankan dan sektor riil dengan memperoleh dukungan teknis dan keuangan dari IMF

Pemulihan Perbankan

  •  Semakin meningkatnya penarikan dana masyarakat dari perbankan
  •  Meningkatnya non performing assets terutama prtfolio kredit
 • Jumlah bank yang mengalami kesulitan bertambah, yang berakhir dengan pengambilalihan atau bank take over (BTO), Pembekuan kegiatan operasional (BBO), Pembekuan kegiatan operasional (BBU).
 •  Penandatanganan LOI dengan IMF pada tanggal 15 Januari 1998
 •  Upaya pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan:
a. Melaksanakan program penjaminan pemerintah
b. Membentuk BPPN pada 27 Januari 1998 dengan kepres no.27 th 1998 dan dikukuhkan dalam UU th 1998
c. Melaksanakan Rekapitalisasi Perbankan.
d.Pemberian bantuan likuiditas bank Indonesia

Hakikat dan Makna Lingkungan bagi Manusia

Makna Lingkungan bagi Manusia

Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya, manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang membatasinya.
Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari, dan memiliki   karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Elly M. Setiadi,2006). Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya.
Lingkungan dapat berbentuk lingkungan fisik dan nonfisik. Lingkungan alam dan buatan adalah lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan sosial budaya di mana manusia itu berada. Lingkungan alam adalah keadaan yang diciptakan oleh Allah untuk manusia. Lingkungan buatan adalah dibuat oleh manusia. Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).
Lingkungan sangat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Arti penting lingkungan bagi manusia adalah sebagai berikut :
  1. Lingkungan merupakan tempat hidup manusia. Manusia hidup, berada, tumbuh, dan berkembang di atas bumi sebagai lingkungan.
  2. Lingkungan memberi sumber-sumber penghidupan manusia.
  3. Lingkungan memengaruhi sifat, karakter, dan perilaku manusia.
  4. Lingkungan member tantangan bagi kemajuan peradaban manusia.
  5. Manusia memperbaiki, mengubah, bahkan menciptakan lingkungan untuk kebutuhan dan kebahagiaan hidup.
Kualitas Penduduk dan Lingkungan terhadap Kesejahteraan manusia


1.  Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan
Penduduk pada dasarnya adalah orang-orang yang tinggal disuatu tempat yang secara bersama-sama menyelenggarakan kehidupannya. Penduduk Negara adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara, tunduk pada kekuasaan politik Negara dan menjalani kehidupannya di bawah tata aturan Negara yang bersangkutan. Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi :
•Aspek kualitas penduduk, mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
•Aspek kuantitas penduduk yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara (Winarno,2007).

Petumbuhan penduduk akan selalu berkaitan dengan masalah lingkungan hidup. Penduduk dengan segala aktivitasnya akan memberikan dampak terhadap lingkungan. Demikian pula makin meningkatnya upaya pembangunan menyebabkan makin meningkat dampak terhadap lingkungan hidup. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan. Lingkungan hidup bisa berdampak positif dan negatif bagi kesejahteraan penduduk. 
Contoh perubahan positif : pembangunan jalan-jalan raya yang bisa menghubungkan daerah-daerah yang sebelumnya terisolir penghijauan, penanaman turus jalan. Perubahan yang positif dari lingkungan tersebut tentu dapat memberikan keuntungan dan sumber kesejahteraan bagi penduduk. Contoh negatif : yaitu kerusakan lingkungan hidup.

Kesejahteraan hidup penduduk Negara sangat ditentukan oleh kualitas penduduk yang bersangkutan. Kulitas penduduk mencerminkan kualitas insani dan sumber daya manusia yang dimiliki Negara.

2.  Hubungan Lingkungan dengan Kesejahteraan Manusia
Lingkungan dapat memberikan sumber kehidupan agar manusia dapat hidup sejahtera. Lingkungan hidup menjadi sumber dan penunjang hidup. Dengan  demikian, lingkungan mampu memberikan kesejahteraan dalam hidup manusia.

Pada masa sekarang, manusia tetap menginginkan lingkungan sebagai tempat maupun sumber kehidupannya yang dapat mendukung kesejahteraan hidup. Melalui ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia mengusahakan lingkungan yang sebelumnya tidak memiliki daya dukung serta lingkungan yang tidak dapat untuk hidup (unhabitable) menjadi lingkungan yang memiliki daya dukung yang baik dan bersifat habitable. Contoh : manusia membangun bendungan, dam, atau waduk guna menampung air. Air tersebut digunakan untuk cadangan jika terjadi kemarau panjang, air bendungan digunakan untuk mengairi sawah-sawah waega. Air juga digunakan sebagai penggerak untuk pembangkit listrik. Daerah-daerah yang sebelumnya gersang, seperti daerah gurun di Arab sekarang ini sudah bisa ditanami pepohonan. Manusia membuat saluran khusus untuk menyalurkan air sungai ke wilayah tersebut. Bahkan, dalam waktu tertentu dibuat hujan buatan.

Dewasa ini, manusia dengan kemampuan ilmu pengetahuan yang maju dan teknologi modern dapat mengatasi keterbatasan lingkungan, terutama yang bersifat fisik atau lingkungan alam. Daerah-daerah yang pada masa lalu dianggap tidak mungkin dapat digunakan sebagai tempat hidup, sekarang ini dimungkinkan. Daerah itu sekarang mampu memberi kesejahteraan bagi hidup manusia berkat penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia melalui penciptaan lingkungan hidup yang mendukungnya.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan memiliki tujuan sebagai berikut:

  • Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup sebagai tujuan membangun manusia seutuhnya.
  • Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
  • Mewujudkan manusia sebagai Pembina lingkungan hidup.
  • Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan dating.
  • Melindungi Negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah Negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

Hakikat pengelolaan lingkungan hidup oleh manusia adalah bagaimana manusia melakukan berbagai upaya agar kualitas manusia meningkat sementara kualitas lingkungan juga semakin baik. Lingkungan yang berkualitas pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi manusia, yaitu meningkatkan kesejahteraan.

Problematika Lingkungan Sosial Budaya yang Dihadapi Masyarakat Beradab


Lingkungan sosial adalah wilayah tempat berlangsungnya berbagai kegiatan, yaitu interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan symbol dan nilai, serta terkait dengan ekosistem (sebagai komponen lingkungan alam) dan tata ruang atau peruntukan ruang (sebagai bagian dari lingkungan binaan/buatan).

  1. Interaksi dalam Lingkungan Sosial

Interaksi sosial bisa terjadi dalam situasi persahabatan ataupun permusuhan (kerjasama atau konflik), bisa dengan tutur kata, jabat tangan, bahasa isyarat, atau bahkan tanpa kontak fisik. Interaksi sosial hanya dapat berlangsung antara pihak-pihak apabila terjadi reaksi dari kedua belah pihah.

      2. Pranata dalam Lingkungan Sosial

Pranata adalah suatu sistem norma khusus yang menata rangkaian tindakan berpola mantap guna memenuhi keperluan yang khusus dalam kehidupan masyarakat. Contohnya, permainan silat yang diperagakan anak-anak sekolah yang sedang istirahat dan pertandingan silat dalam suatu kejuaraan. Maksud dari contoh ini adalah contoh yang pertama bukan pranata karena berlangsung dalam situasi tidak resmi dan tidak adanya aturan baku yang ditetapkan. Sedangkan contoh yang kedua merupakan pranata karena berlangsung dalam situasi resmi dengan mendasarkan pada aturan pertandingan silat yang telah ditetapkan.
      3. Problema dalam Kehidupan sosial

Problema sosial merupakan persoalan karena menyangkut tata kelakuan yang abnormal, amoral, berlawanan, dengan hokum, dan bersifat merusak. Problema sosial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral yang menyimpang sehingga perlu diteliti, diperbaiki, bahkan untuk dihilangkan. Problema sosial yang terjadi dan dihadapi masyarakat banyak dan  dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

  • Problema sosial karena faktor ekonomi, seperti kemiskinan, kelaparan, dan pengangguran.
  • Problema sosial karena faktor biologis, seperti wabah penyakit.
  • Problema sosial karena faktor psikologis, seperti bunuh diri, sakit jiwa, dan disorganisasi.
  • Problema sosial karena faktor kebudayaan, seperti perceraian, kejahatan, kenakalan anak, konflik ras, dan konflik keagamaan.

 Isu-isu Penting tentang Persoalan Lintas Budaya dan Bangsa


Isu-isu penting yang menjadi persoalan lintas budaya dan bangsa pada umumnya merupakan isu global yang menjadi keprihatinan umat manusia sedunia. Merupakan isu global karena persoalan ini tidak hanya dihadapi umat manusia dalam suatu Negara atau wilayah tertentu, tetapi melanda ke berbagai belahan dunia.

Berikut ini adalah isu-isu yang mengenai lingkungan dan isu mengenai kemanusiaan, yaitu :
1.  Isu tentang Lingkungan

a. Kekurangan Pangan

Kekurangan pangan menciptakan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia pun diliputi kekhawatiran itu, karena pertambahan penduduk yang tinggi, terutama di negara-negara berkembang. Kekurangan pangan menciptakan gejala serius berupa kelaparan, karena pangan itu merupakan kebutuhan pokok manusia yang hakiki.

b. Kekurangan Sumber Air Bersih

Sejak dulu air diakui sebagai sumber kehidupan. Khususnya air bersih banyak dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan, terutama sekali untuk minum. Kurangnya ketersediaan air bersih berarti telah terjadi kelangkaan air sebagai sumber kehidupan. Tidak tersedianya air bersih dapat memicu timbulnya berbagai macam penyakit, seperti kolera, tifus, malaria, demam berdarah, dan penyakit lain yang menular.

c. Polusi atau Pencemaran

Polusi atau pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : pencemaran udara, air, dan tanah. Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya : gas, Gas CO, CO2, dan batu bara. Polusi air dapat disebabkan oleh pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, sampah organik, dan fosfat. Pencemaran tanah disebabkan oleh sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan kaleng; detergen yang bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) dan zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

d. Perubahan iklim

Sumber energi fosil (minyak bumi, batu bara, dan gas alam) yang dihasilkan oleh banyak pembangkit energi mengakibatkan terjadinya pencemaran udara. Perubahan iklim mengakibatkan adanya perubahan-perubahan yang tidak terkirakan sebelumnya, seperti peningkatan suhu, melelehnya gunung es permukaan air laut naik, banyaknya banjir dan badai, serta musim panas yang semakin panjang.

2.  Isu Tentang Kemanusiaan

a. Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global yang sering dihubungkan dengan kebutuhan, kesulitan, dan kekurangan di berbagai keadaan hidup.

b. Konflik atau Perang

Konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan dan lain sebagainya.

c. Wabah Penyakit

Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitaannya meningkat secara nyata, melebihi keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka. Sumber penyakit dapat berasal dari manusia, tumbuhan, dan benda-benda yang mengandung atau tercemar penyakit, serta yang menimbulkan wabah. Wabah membahayakan kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan sakit, cacat, dan kematian.

Keputusan Media Promosi Yang Di Pilih Dalam Rangka Menghadapi Persaingan

BAB I
PENDAHULUAN

I.I  Latar Belakang
Sejalan dengan semakin canggihnya teknologi yang digunakan dalam proses produksi oleh perusahaan, menyebabkan produk apapun dapat dihasilkan dan ditiru, sehingga persaingan tidak dapat dihindarkan. Kondisi persaingan yang semakin kompetitif  berbagai  cara  dan  strategi  terus  dilakukan  untuk  menjadi  pemenang dalam pemasaran produk. Pelaksanaan promosi merupakan salah satu faktor pendukung suksesnya pemasaran produk, hal ini menyebabkan kegiatan pemasaran menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan. Dalam  pertumbuhan  dunia  usaha  yang  semakin  berkembang,  persaingan bisnis   juga   semakin   kompetitif   dalam   mendapatkan konsumen. Perusahaan berlomba-lomba dengan berbagai cara untuk dapat memasarkan dan menjual hasil produksinya untuk menembus pasar sasaran. Perusahaan dalam menghadapi persaingan dapat mempertahankan dan mengembangkan mutu produk, penetapan harga yang sesuai produk, dan pemasaran produk yang tepat melalui promosi (promotion).



BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Promosi penjualan pada dasarnya merupakan pemberian atau penggunaan insentif untuk  mendorong  penjualan  produk  yang  ditawarkan  oleh  perusahaan  baik  itu berupa barang-barang maupun jasa-jasa. Promosi penjualan yang terdiri dari alat insentif beraneka raga mini dirancang untuk jangka pendek dan untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat atau lebih banyak oleh konsumen
Kotler (2000:597) mendefinisikan Promosi penjualan sebagai berikut: “Sales promotion consists of advers of a invective tools, mostly short term, designed to  stimulate  quicker  or  greather  purchase  of  particular  products,  servicers  by consumers of the trade
Artinya, promosi penjualan terdiri dari bermacam-macam alat insentif terutama yang berjangka  pendek,  dirancang  untuk  mendorong  lebih  cepat  atau pembelian  yang lebih  besar  dari  produk  atau  pembelian  yang  lebih  besar  dari  produk  atau  jasa tertentu oleh para konsumen dari perdagangan tersebut.
Meenurut American marketing association, yang dikutip sutisna (2001:299) mendefinisikan promosi penjualan: sales  promotion  is    media  and  non  media  marketing  pressurt  applied  for  a predator mined, limited period of time in order to stimulate trial increase customer demand or improve product quality.
“promosi  penjualan  merupakan  upaya  pemasaran  yang  bersifat  media  untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk”

Dari pengertian promosi penjualan yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi Penjualan memiliki karakterisitik sebagai berikut: merupakan insentif yang diberikan perusahaan, berjangka waktu pendek, dirancang untuk mempercepat dan memperbesar pembelian.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Promosi
Promosi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan bisnis. Bahkan suatu perusahaan baru "wajib" menggelontorkan dana promosi yang tidak sedikit jumlahnya. Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan
.
Konsumen Aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan perusahaan.
Konsumen Potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.

3.2 Tujuan Promosi

Adapun tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi menurut Tjiptono (2001 : 221) adalah menginformasikan (informing), mempengaruhi dan membujuk (persuading) serta mengingatkan (reminding) pelangggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. 
Sistaningrum (2002 : 98) menjelaskan tujuan promosi adalah empat hal, yaitu memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan.
Pada prinsipnya antara keduanya adalah sama, yaitu sama-sama menjelaskan bila produk masih baru maka perlu memperkenalkan atau menginformasikan kepada konsumen bahwa saat ini ada produk baru yang tidak kalah dengan produk yang lama.  Setelah konsumen mengetahui produk yang baru, diharapkan konsumen akan terpengaruh dan terbujuk sehingga beralih ke produk tersebut. Dan pada akhirnya, perusahaan hanya sekedar mengingatkan bahwa produk tersebut tetap bagus untuk dikonsumsi. Hal ini dilakukan karena banyaknya serangan yang datang dari para pesaing.

3.3 Bentuk Promosi
Bentuk promosi yang paling efektif dilakukan saat ini adalah bauran promosi. Bauran  promosi adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat alat penting dalam promosi, yaitu advertensi, personal selling, sales promotion, dan publicity.


    A.    Advertensi (Periklanan)
Periklanan adalah sebuah promosi, gagasan, pesan-pesan penjualan persuasif kepada pelanggan dan calon pembeli dengan mempergunakan media. Pesan tentang manfaat produk perusahaan atau kebijaksanaan pemasaran yang disampaikan kepada pelanggan dan calon pembeli itu disebut iklan. Pesan tersebut dapat disampaikan dengan tulisan, gambar diam, gambara hidup.
     a)     Manfaat Iklan Bagi Kegiatan Penjualan
Iklan yang efektif dapat menunjang keberhasilan penjualan produk. Berikut ini beberapa manfaat program periklanan bagi kegiatan penjulan.
1 .      Menjamin Ketepatan Waktu Pertemuan
2 .      Menindak Lanjuti Kunjungan sales Executuves
3 .      Menghangatkan Hubungan Bagian Penjualan Dengan Calon Pembeli
4 .      Meningkatkan Mutu Hubungan Dengan Pelanggan

      b)      Pemilihan dan Penentuan Media
Dalam proses seleksi media yang akan digunakan dalam kampanye promosi, pimpinan perusahaan harus mempertimbangkan sifat-sifat periklanan golongan-golongan utama media. Istilah sifat dipilih disini,bukan sebuah keuntungan dan keerugian. Sebagai contohnya, satu sifat radio menimbulkan sebagai media pengiklanan adalah bahwa radio menimbulkan kesan lewat pendengaran. Buat banyak produk, sifat ini merupakan keuntungan. Akan tetapi bagi produk yang dapat diajukan secara baik dalam foto berwarna, sifat radio tersebut merupakan kerugian. Ada beberapa media yang dijadikan sebagai pengiklana suatu perusahaan adalag media cetak,majalah,media televisi.
      
      B.     Personal Selling
Personal Selling atau Penjualan Pribadi merupakan interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesanan. Personal selling dapat juga digunakan untuk macam – macam tujuan, misalnya untuk menimbulkan minat pada calon pembeli, menimbulkan preferensi terhadap barang tertentu, mengadakan transaksi jual beli dan sebagainya. Sebagai komponen “promotional mix
      
      C.    Sales Promotion
aktivitas promosi yang terdiri dari insentif jangka pendek yang dilakukan untuk mendorong pembelian dengan segera dan meningkatkan penjualan perusahaan. Tujuan sales promotion :
       1)      Menarik konsumen baru untuk melakukan uji coba terhadap suatu produk
       2)      Memberikan penghargaan pada pelanggan yang loyal
       3)      Peningkatan frekuensi dan kuantitas pembelian
       4)      Memperkuat brand image dan memperkuat brand relationship, karena melalui promosi penjualan yang diadakan akan mampu untuk terus-menerus mengingatkan konsumen akan merk suatu produk
      
      D.     Publicity
Publicity yaitu sejumlah informasi tentang barang atau perusahaan yang di sebarluaskan ke masyarakat dengan cara membuat berita yang mempunyai arti komersial atau berupa penyajian lain yang bersifat positif. Dengan demikian suatu perusahaan dengan produknya dapat menjadi perhatian umum. Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.

3.4 Sasaran Promosi
sasaran dari promosi adalah sebagai berikut
a)      Seluruh masyarakat konsumen agar mereka mau membeli produk
b)      Para pembeli/pelanggan produk dari perusahaan tersebut
c)      Para pemakai produk pada waktu sekarang
d)     Masyarakat yang mempunyai daya beli
e)      Para distributor dan para agen yang menjual produknya
f)       Pemerintah yang memerlukan produk dari pengusaha yang bersangkutan
g)      Mereka yang mempunyai kekuasaan dan ia dapat memerintahkan untuk membelinya
Apabila promosi dapat dilakukan secara baik, efektif dan tepat sasaran, maka diharapkan dapat memberikan keuntungan, yang berupa berikut ini.
a)      Meningkatnya omset penjulan produk
b)      Mengingatkan para pembeli tentang barang yang akan dibeli
c)      Produk menjadi lebih terkenal
d)     Meningkatnya produksi perusahaan
e)      Meningkatnya laba perusahaan
f)       Merencanakan Bentuk Promosi

3.5 Contoh dari Media Promosi
Nama
Judul Penelitian
Hasil
Maesa

Merdiana  Noor

(Skripsi, 2008)
PENGARUH  PROMOSI PENJUALAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN         PADA D LOOPS    CLOTHING DI BANDUNG
Kesimpulannya adalah bahwa tujuan dari pelaksanaan promosi penjualan adalah untuk menarik perhatian para konsumen  sehingga  konsumen  dapat  membeli  produk D loops clothing. Oleh sebab itu D loops clothing agar dapat
lebih meningkatkan promosi penjualannya.
Rian Bintani

(Skripsi, 2007)
Pengaruh Periklanan Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen Pada PT Sumber Alfaria Trijaya
(Alfamart) Bandung
Penulis menyimpulkan bahwa periklanan yang dilakukan
pada PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart),
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dan untuk saran  yang  diberikan  kepada  perusahaan  adalah sebaiknya frekuensi penayangan iklan baik dimedia
cetak maupun media elektronik ditambah lagi dan perusahaan melakukan terobosan-terobosan periklanan yang  lebih  baru.  Misalnya  dengan  menggunakan billboard  dengan ukuran yang besar. Semuannya dilakukan agar dapat menarik
perhatian orang dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

Dari ungkapan diatas, faktor pertama yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen yaitu konsumen individual, artinya pemilihan untuk membeli produk dengan merek tertentu itu dipengaruhi oleh hal- hal yang ada pada diri konsumen salah satunya adalah persepsi konsumen terhadap promosi yang dilaksanakan.


BAB IV
PENUTUP
1.1Kesimpulan
Keputusan media promosi yang paling efektif dilakukan saat ini dalam menghadapi persaingan  adalah bauran promosi.Bauran  promosi adalah promosi yang dilakukan dengan membaurkan empat alat penting dalam promosi, yaitu advertensi, personal selling, sales promotion, dan publicity.Media Promosi merupakan kegiatan terpenting dalam mencapai pangsa pasar atau target pasar dalam menghadapi persaingan. Media promosi berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut. Media promosi dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan.


Daftar Pustaka
Teguh budiarto,dasar-dasar pemasaran
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/474/jbptunikompp-gdl-rullyadity-23683-8-10.unik-i.pdf
http://sasyamsihd.blogspot.com/2012/05/promosi-dan-bentuk-bentuk-promosi.html
http://thesis.binus.ac.id/Asli/Lain-lain/2007-3-00105-DS-Bab%206.pdf
http://nisfia.wordpress.com/kewirausahaan/materi-kewirausahaan-kelas-xi/